Sesungguhnya insan hidup terbuat dari tanah
hidupnya terbatas dari tanah ke tanah
namun mengapa manuasia menjadi lupa
bersikap sombong membusungkan dada
bersikap angkuh dan besar kepala
insan hidup tak ada arti di hadapan sang Pencipta
Tapi, mengapa insan berani menantang sang Pencipta
Berani tapi putih, lembuh tapi jantan, perkasa tapi jujur
bukankah itu lebih baik dari pada berani tapi hitam
lembut tapi culas dan perkasa tapi serakah
Disini tersimpan saksi bisu dari keserakahan
saksi buta dari kuculasan
saksi tuli dari ketidak adilan
bisakah tongkat sibuta
mengetuk pintu kebenaran
Yang Kuasa dan Sang Pencipta
adalah tempat bertanya dan meminta
adakah manusia bertanya
dengan segala kebersihan hati
adakah insan meminta dengan kejujuran jiwa...?